Meimonews.com – Pada awal tahun ini (2023), Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Manado telah merilis bahwa akan ada cuaca ekstrim di Sulawesi Utara termasuk di Manado.
Cuaca ekstrim ini disebabkan oleh adanya curah hujan yang tinggi, adanya angin barat yang mengarah ke Sulawesi Utara termasuk Manado.
Dan, Pemerintah termasuk Pemerintah Kota Manado telah mengantisipasi keadaan yang dirilis BMG itu dan menindaklanjutinya dengan mempersiapkan instansi terkait dengan penanggulangan bencana.
“Ada instruksi dari Walikota pak Andrei Angouw untuk siaga dan waspada terhadap kondisi alam yang sewaktu-waktu cepat berubah ini,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado Donald Sambuaga dalam percakapan dengan Meimonews.com di sela satu kegiatannya di Kelurahan Calaca, Jumat (13/1/2023).
Dan untuk menindaklanjuti instruksi Walikota itu, sambungnya, BPBD Manado, sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat lewat flayer dan lain-lain agar masyarakat waspada terhadap kondisi demikian.
Untuk masyarakat yang tinggal di daerah-daerah rawan bencana, angin puting beliung, dengan gelombang pasang termasuk juga banjir diimbau untuk mewaspadai kondisi alam ini.
Instruksi walikota itu, menurutnya, sudah sampai kepada Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan serta telah diteruskan kepada masyarakat untuk tetap waspada.
Diungkapkan, sejak adanya cuaca ekstrim ini, ada beberapa peristiwa atau bencana yang terjadi. Selang 1 – 12 Januari 2023 sebanyak 26 peristiwa/kejadian akibat cuaca ekstrim terjadi di Manado.
Peristiwa yang terjadi meliputi angin kencang yang mengakibatkan atap rumah terangkat dan merusak bagian rumah seperti terjadi di Bunaken, Manado Tua dan di beberapa kecamatan yakni Wanea dan Tikala.
Kemudian, ada juga pohon tumbang yang mengena rumah seperti di Sindulang, Tuminting, Paal IV dan beberapa kelurahan lain.
Ada juga tumbangnya pohon yang menutup akses jalan. “Ini juga salah satu fasilitas umum yang terhambat karena adanya pohon tumbang. Seperti di Kelurahan Tanjung Batu, Kelurahan Kleak dan Sario. Ada juga di Politeknik, Mapanget,” ujarnya.
Pemerintah Kota Manado termasuk BPBD dan Dinas Lingkungan Hidup telah mengamati dan mencermati kondisi alam ini dengan tetap waspada. Keadaan ini, menurutnya, sudah diantisipasi karena dari awal tahun hingga saat ini (saat wawancara), Pemerintah sudah melakukan pemangkasan pohon-pohon yang rawan tumbang dengan maksud agar tidak membahayakan masyarakat.
Berdasarkan informasi dari BMG, ungkapnya, potensi curah hujan tertinggi adalah pada bulan Januari ini. Oleh karena itu, kepada masyarakat diimbau untuk tetap waspada. Masyarakat yang tinggal di daerah-daerah rawan longsor dan bila kondisi hujan lebih fari 1 jam, sebutnya, agar segera mencari tempat yang lebih aman.
Sambuaga bersyukur kepada Tuhan karena walaupun hari-hari ini masih ada hujan, namun dengan adanya perbaikan-perbaikan sarana/prasarana atau fasilitas umum seperti jalan, saluran air dan lain-lain maka sudah tidak ada lagi genangan-genangan air.
“Kita melihat adanya perbaikan fasilitas umum baik jalan, saluran air dan daerah DAS yang sudah diadakan perbaikan dan pengerukan oleh Pemerintah Kota bersama dengan instansi-instansi maka keadaan ini sudah mulai aman.
Bila ada informasi terkait dengan bencana atau hal-hal lain yang membutuhkan perhatian dari Pemerintah Kota Manado, Sambuaga menyarankan kepada masyarakat untuk menghubungi call center 112. (Lexie Kalesaran)